Jumat, 13 Januari 2012 di 20.59 Diposting oleh Unknown 1 Comment


E-education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Penggunaan TIK yang sangat sering yaitu TIK sebagai media pemblajaran. Hal ini sangat membantu banyak pihak dalam dunia pendidikan. Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel).

Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi. Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com. Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli TIK di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.

Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:

1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.

2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar.

3. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.(Rosenberg2001;28)

Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb. Semua itu semakin membantu dunia Pendidikan Indonesia dalam perkembangannya.

Peranan Guru dalam Pembelajaran TIK

Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai:

pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada.

Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal.

Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran.

Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa.

Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luiar mengajar.

Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya.

Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionaliemenya

B. Kendala-kendala Pengimplikasian Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan

Jika memang TIK dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan TIK dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.

Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan TIK yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah

C. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan
Dampak Positif TIK dalam Dunia Pendidikan

Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
Pergeseran dari pelatihan ke penampilan.
Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja.
Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran.
Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja.
Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.

Dari pergeseran diatas maka kita dapat menilik manfaat dari TIK secara lebih jauh dalam bidang pendidikan antara lain :
Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
Konsultasi dengan pakar, konsultasi dengan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada pada tempat yang sangat jauh
Perpustakaan online, perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang memudahkan orang mencari buku yang diinginkan dengan cepat dan efisien.
Diskusi online, adalah diskusi yang dilakukan secara online. Diskusi ini tidak perlu kehadiran semuanya dalam 1 ruangan, hal ini tentu akan lebih memudahkan dalam berbagi informasi dan cerita atau sharing apapun dan kapanpun dimanapun
Kelas online, aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh seperti, Universitas dan Sekolah-sekolah terbuka.

Selain manfaat yang disebutkan diatas. TIK pun memiliki manfaat khusus dalam dunia pendidikan. Antara lain :
Manfaat TIK bagi Pelajar
Dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang lain
Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah.
Akses ke para ahli lebih mudah karena tidak dibatasi oleh jarak dan waktu
Materi pelajaran dapat disampaikan lebih interaktif dan menarik
Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat biaya dan waktu.

2. Manfaat TIK bagi Penyelenggara PendidikanDapat berbagi hasil penelitian dengan lembaga pendidikan lainnya
Dapat member layanan lebih baik ke peserta didik
Dapat menjangkau peserta didik yang tempatnya sangat jauh
Melalui perpustakaan online, dapat menekan biaya untuk pengadaaan buku
Dapat saling berbagi sumber ilmu dengan institute lain

2. Dampak Negatif TIK dalam Dunia Pendidikan

Adapun beberapa dampak negative yang sering terjadi yaitu :
Pelanggaran Hak cipta.

Hak Cipta adalah hak yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok atas hasil karya atau ciptaan untuk mengumumkan, menggunakan atau memperbanyak hak ciptanya. Akan tetapi sekarang ini terkadang hak cipta sudah tidak diperdulikan oleh beberapa oknum. Hal ini terbukti dari masih maraknya pembajakan yang terjadi saat ini. Pembajakan jelas sangat merugikan pemegang hak cipta dan perkembangan teknologi, hal ini karena :
Mengurangi jumlah uang untuk penelitian dan pengembangan program computer
Mengurangi penyediaan produk penunjang local
Mengurangi kemampuan penyaluran program computer yang sudah ditingkatkan mutunya.
Mengurangi hasil penjualan penyalur resmi

2. Cybercrime

Adalah kejahatan atau tindakan melawan hokum yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan sarana computer terutama internet.

Karakteristik kejahatan ini yaitu :
Kejahatan melintasi batas Negara
Sulit menentukan hokum yang berlaku karena melintasi batas Negara
Menggunakan peralatan-peralatan yang berhubungan dengan computer dan internet
Mengakibatkan kerugian yang lebih besar dibandingkan kejahatan konvensional
Pelaku memahami dengan baik internet, computer dan aplikasinya.

3. Penyebaran Virus Komputer

Virus computer adalah program kecil yang mampu menggandakan diri dan bersifat merusak computer yang terinfeksi olehnya.

4.Pornografi, Perjudian dan Penipuan
Internet biasanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan gambar-gambar porno untuk merusak mental sebuah bangsa terutama generasi muda.
Perjudian juga marak dilakukan melalui intenet, misalnya kasino
Penipuan sering terjadi dilakukan melalui internet dengan cara menawarkan barang yang sangat menarik, namun tidak sesuia dengan kenyataan.D.

D. Solusi Dalam Menanggulangi Dampak Negatif serta Kendala Implikasi yang muncul

Perdebatan mengenai baik buruknya internet bagi kehidupan sepertinya akan menjadi perdebatan yang tidak akan kunjung usai. Kemajuan teknologi internet yang sepertinya semakin mengintegrasikan kehidupan offline dan kehidupan online penggunanya memang memungkinkan kita untuk bisa berinteraksi secara lebih ‘dekat’ melalui perantaraan dunia maya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal-hal negative diatas yaitu :
Peranan orang tua untuk mengawasi anak-anak untuk tidak mengakses situs-situs dan memberikan penjelasan tentang bahaya internet
Menghargai hak cipta orang lain
Bersikap waspada terhadap hal-hal baru dalam internet.
Melakukan filter terhadap konten-konten yang diakses di Internet
Membiasakan untuk menggunakan kode keamanan untuk memprotect data atau informasi untuk menghindari kejahatan akibat TIK.

E. Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
Dari pelatihan ke penampilan
Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja
Dari kertas ke “on line” atau saluran
Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
Dari waktu siklus ke waktu nyata.

Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:
Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.
Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru.
Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.E.

di 20.56 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e- learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: 1. e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, 2. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, 3. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb. Satu bentuk produk TIK adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27 Agustus 1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema “Asia in the New Millenium” yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, agama, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dsb. termasuk di dalamnya pengaruh revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan. Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo dengan judul “Rebooting:The Mind Starts at School”. Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “interactive learning” atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas. Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa: 1. komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, 2. Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. 3. Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, 4. alat-alat musik, 5. alat olah raga, dan 6. bingkisan untuk makan siang. Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar. Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing. Pergeseran pandangan tentang pembelajaran Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu: 1. siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, 2. harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan 3. guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai: 1. sesuatu yang sulit dan berat, 2. upaya mengisi kekurangan siswa, 3. satu proses transfer dan penerimaan informasi, 4. proses individual atau soliter, 5. kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi, 6. suatu proses linear. Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai: 1. proses alami, 2. proses sosial, 3. proses aktif dan pasif, 4. proses linear dan atau tidak linear, 5. proses yang berlangsung integratif dan kontekstual, 6. aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa, 7. aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok.

Kreativitas dan kemandirian belajar
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana
dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas
merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal.
Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

Semua hal tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan
bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luiar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis kualitas profesionalismenya.

Senin, 09 Januari 2012 di 14.18 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Amburadul.. begitulah kata yang terucap ketika seseorang terinfeksi virus yang berakibat fatal sampai user tak bisa makan, minum mapun tidur, gara2 semua data amburadul alias hilang entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba "ntldr missing" ketika di PC dinyalakan. Virus ini tergolong virus akhir tahun yang berakibat fatal, yang sebelumnya versi 1.0 dari virus ini cukup menghebohkan dengan kritik 'bahasa inggris si pembuat virus ancur lebur', dalam versi 2.0 ini si pembuat mengunakan bahasa indonesia, mungkin belum sempat untuk kursus inggris.

Virus masih dalam keluarga VB & Delphi yang di pack mengunakan UPX / PE Lite dengan mengadopsi file .pif/.cmd/.bat sebagai tringger route dengan mengunakan MacroX dan mengunakan celah keamanan VNC (remote control) port 590X. Virus lokal amburadul mengunakan celah keamanan dari share folder dan network device dengan mengunakan metode ipc$, admin$, serta brute force untuk menjalankan aksinya, tiba-tiba data/settingan kembali ke semula (default), demikian file/folder yang tersharing, lenyap berserta dengan file2nya, sekaligus box linuxpun ikut dikerjai dengan beberapa exploit yang ada didalam tubuh virus.

Sampai akhir desember 2010 ini, Vaksincom mendapakan laporan lebih dari 210 pelapor dalam 1 bulan terakhir ketika virus diperkirakan menyebar lewat YM, E-mail serta situs2 jejaring social seperti facebook, twiiter dan linkedin, yang menutup tahun 2010 dengan "Virus of The Year". Diperkirakan pembuat berasal dari Semarang, Indonesia seorang mahasiswa yang juga tergabung dalam group hacker turki "iSKORPiTX" dengan nick "The Conflickzer", diketahui dari file trojan/backdoor dari badan file yang merupakan file pendukung untuk hacking dan beberapa exploit untuk mengexploitasi sistim operasi khususnya bagi penguna Linux.

Selain itu virus memiliki teknologi Multipolymorhpic yang merupakan file induk berupa karakter teracak dengan badan virus yang teracak juga, hal ini membuat sulit vendor antivirus untuk membuat antivirus yang tepat untuk virus ini. Selain itu virus mengunakan Macro Recording, dimana pada saat2 tertentu, mouse seakan2 berjalan sendiri dengan ketikan keyboard untuk menghapus seluruh file sistim/data pada komputer user. Ikuti perjalanan team Vaksincom membongkar virus Amburadul versi 2.0 ini.

1. Nama Virus : W32.Amburadul-2 alias Ambrol-II/PoisonIvy/DeadLock/MatroX/Brontx.EQ/D.ALL

2. Asal Pembuat : Semarang - Indonesia

3. Dibuat dengan : Batch File adopt dari file .pif, .cmd, bat mengunakan MacroX & AutoIt dengan kompresi UPX / PE Lite dan Backdoor / Trojan dibuat mengunakan bahasa pemograman VB & Delphi.

4. Efek : Vaksincom mencatat ada 10 efek nyata yang dilakukan oleh Virus Amburadul sesuai dengan tringger routine virus, seperti :
  • Menghapus seluruh file offline pada drive Z s/d C secara berurutan, dengan memberi label volume "AMBURADUL" mengunakan batchfile/macrox (port 5900/vnc)
  • Mengformat data drive Z s/d C (kecuali sistim) dengan menganti label selain drive C dengan "AMBURADUL" dengan metode yang sama (no. 1).
  • Injeksi ke Internet Explorer dengan menambahkan System Down – hacked by iSKORPiTX (hacker turki yang memiliki backdoor / trojan celah keamanan pada rpc-windows.
  • Mematikan fungsi antivirus dengan cara melakukan uninstall dan mematikan proses penjagaan (guarding) antivirus/firewall.
  • Mengirimkan informasi typing horse ke iskorpitx@yahoo.com dan conflickzer@yahoo.com berupa update status virus dan info pc terinfeksi berupa key trapped.
  • File induk terletak pada badan file sistim windows (svchost.exe, csrss.exe, alg.exe) yang digunakan oleh virus conficker dengan menyebabkan rpc hole berakibat jaringan down/looping.
  • Mengunakan Macro Recording untuk menjalan aksi lewat remote VNC (port 5900), yang merupakan bug dari vnc versi 4 dengan membypass password default.
  • Menginject jaringan dengan metode IPC$ pada bug sharing pada Windows dengan melakukan direktori network listing untuk menjalankan aksi menghapusan file/data.
  • Mencoba untuk masuk ke sistim keamanan jaringan Windows / Linux dengan mencoba beberapa username dan password dengan metode bruteforcing. Dengan informasi user/password yang dicoba sbb :

    Username yang di gunakan :
    - admin
    - administrator
    - [namakomputer]
    - [namaworkgroup]
    - [namauser]
    - [namafilesharing]
    - [namadomain]
    - root
    - master
    - manager
    - system
    - sysadmin
    - sysop
    - SUPPORT_388945a0
    - ASPNET
    - HelpAssistant

    dengan password dala file wordlist :
    - admin
    - administrator
    - password
    - admin123
    - adm
    - 123456
    - 12345
    - 1234567
    - qwerty
    - root
    - [namakomputer]
    - [namaworkgroup]
    - [namauser]
    - [namafilesharing]
    - [namadomain]
    - *blank*
    - ..dll
    Dan mengunakan teknik Bruteforcing dengan mencoba karakter A-Z, a-z,
    0-9, !@#$%^&*()-{}\<> untuk menembus jaringan lokal mapun alat -
    alat device seperti print server, router, access point, fingerprint, pabx,
    wacom, cctv, dll.
  • Membuat schduler pada Windows berupa tringger aktif dan Linux berupa crontab serta injeksi registry pada file.com, .exe, .pif, .lnk, .cmd, .txt, .jpg, dengan menambahkan explorer pada svchost.exe, userinit.exe dan winlogon.exe saat komputer di restart dan mematikan fungsi system restore dan windows/linux firewall.
5. Media Sebar : Flashdisk, e-mail (attachment/.lnk) dan Yahoo messenger.

6. Security Vuln : Merusak sistim kekebalan baik oleh Windows Firewall mapun aplikasi security seperti :

A2CMD, A2FREE A2GUARD A2SERVICE, ADVCHK, AGB, AHPROCMONSERVER, AIRDEFENSE, AKRNL, ALERTSVC, AMON, ANTIVIR APVXDWIN, ARMOR2NET, ASHAVAST, ASHDISP, ASHENHCD, ASHMAISV, ASHPOPWZ, ASHSERV, ASHSIMPL, ASHSKPCK, ASHWEBSV, ASWSCAN, ASWUPDSV, AVAST AVCENTER AVCIMAN, AVCONSOL, AVENGINE, AVESVC, AVEVAL, AVEVL32, AVGAM AVGCC, AVGCC32, AVGCHSVX, AVGCSRVX, AVGCTRL, AVGEMC, AVGFWSRV, AVGNSX, AVGNT, AVGNTMGR AVGSERV, AVGTRAY, AVGUARD, AVGUPSVC, AVGWDSVC, AVINITNT, AVIRA AVKSERV, AVKSERVICE, AVKWCTL, AVP, AVP32, AVPCC, AVPM, AVSCHED32, AVSERVER, AVSYNMGR, AVWUPD32, AVWUPSRV, AVXMONITOR AVXQUAR, AVZ, BDSWITCH, BITDEFENDER, BLACKD, BLACKICE, CAFIX, CCEVTMGR, CCSETMGR, CFIAUDIT, CFP, CFPCONFIG, CLAMTRAY, CLAMWIN, CUREIT, DEFENDERDAEMON, DEFWATCH, DRVIRUS, DRWADINS, DRWEB, DWEBIO, DWEBLLIO, EKRN, ESCANH95, ESCANHNT, EWIDOCTRL, EZANTIVIRUSREGISTRATIONCHECK, F-AGNT95, F-SCHED, F-STOPW, FAMEH32, FILEMON, FIREWALL FORTICLIENT, FORTISCAN, FORTITRAY, FPAVSERVER, FPROTTRAY, FPWIN, FRESHCLAM, FSAV32, FSAVGUI, FSBWSYS, FSDFWD, FSGK32, FSGK32ST, FSGUIEXE, FSMA32, FSMB32, FSPEX, FSSM32, GCASDTSERV, GCASSERV, GIANTANTISPYWARE, GUARDGUI, GUARDNT, GUARDXKICKOFF, GUARDXSERVICE, HREGMON, HRRES, HSOCKPE, HUPDATE, IAMAPP, IAMSERV, ICLOAD95, ICLOADNT, ICMON, ICSSUPPNT, ICSUPP95, ICSUPPNT, INETUPD, INOCIT, INORPC, INORT, INOTASK, INOUPTNG, IOMON98, IPTRAY, ISAFE, ISATRAY, KAV, KAVMM, KAVPF, KAVPFW, KAVSTART, KAVSVC, KAVSVCUI, KMAILMON, MAMUTU, MCAGENT, MCMNHDLR, MCREGWIZ, MCUPDATE, MCVSSHLD, MINILOG, MYAGTSVC, MYAGTTRY, NAVAPSVC, NAVAPW32, NAVLU32, NAVW32, NEOWATCHLOG, NEOWATCHTRAY, NISSERV NISUM, NMAIN, NOD32 NORMIST, NOTSTART, NPAVTRAY, NPFMNTOR, NPFMSG, NPROTECT, NSCHED32, NSMDTR, NSSSERV, NSSTRAY, NTOS, NTRTSCAN, NTXCONFIG, NUPGRADE, NVCOD, NVCTE, NVCUT, NWSERVICE, OFCPFWSVC, ONLINENT, OP_MON, OPSSVC, OUTPOST PAVFIRES, PAVFNSVR, PAVKRE, PAVPROT, PAVPROXY, PAVPRSRV, PAVSRV51, PAVSS, PCCGUIDE, PCCIOMON, PCCNTMON, PCCPFW, PCCTLCOM, PCTAV, PERSFW, PERTSK, PERVAC, PESTPATROL PNMSRV, PREVSRV, PREVX PSIMSVC, QHONLINE, QHONSVC, QHSET, QHWSCSVC, QUHLPSVC, RFWMAIN, RTVSCAN, RTVSCN95, SALITY SAPISSVC, SAVADMINSERVICE, SAVMAIN, SAVPROGRESS, SAVSCAN, SCANNINGPROCESS, SCANWSCS, SDHELP, SDRA64, SHSTAT, SITECLI, SPBBCSVC, SPHINX, SPIDERCPL, SPIDERML, SPIDERNT, SPIDERUI, SPYBOTSD, SPYXX, SS3EDIT, STOPSIGNAV, SWAGENT, SWDOCTOR, SWNETSUP, SYMLCSVC, SYMPROXYSVC, SYMSPORT, SYMWSC, SYNMGR, TAUMON, TBMON, TMLISTEN, TMNTSRV, TMPROXY, TNBUTIL, TRJSCAN, TROJAN, VBA32ECM, VBA32IFS, VBA32LDR, VBA32PP3, VBSNTW, VCRMON, VPTRAY, VRFWSVC, VRMONNT, VRMONSVC, VRRW32, VSECOMR, VSHWIN32, VSMON, VSSERV, VSSTAT, WATCHDOG, WEBSCANX, WINSSNOTIFY, WRCTRL, XCOMMSVR, ZLCLIENT, ZONEALARM

7. Modifikasi Reg : Selain menyembuyikan dari Task Manager / MsConfig, virus ini
mematikan beberapa fungsi windows dari registry seperti :


AntiVirusDisableNotify = 1
AntiVirusOverride = 1
FirewallDisableNotify = 1
FirewallOverride = 1
UacDisableNotify = 1
UpdatesDisableNotify = 1
Hidden = 2
EnableFirewall = 0

8. File Induk : Memiliki beberapa file induk :
- [fileacak].lnk // Shortcut untuk menjalankan Trojan / Backdoor
- [fileacak].pif // Trojan
- [fileacak].exe // Backdoor
- [fileacak].cmd // Script Otomatis Tringger Routine
- [fileacak].bat // Script Otomatis Tringger Routine

Terletak pada seluruh direktory file sharing maupun [drive]:\ [windir]\system32

[fileacak] = angka dan huruf dengan beberapa case menyamar sebagai svchost.exe, ctfmon.exe, alg.exe, dan csrss.exe.

9. AutoScript : Memiliki beberapa script berbahaya dengan mengunakan MacroX dengan
mengambungkan dengan port 5900 pada VNC server (bug vnc diissue dari
tahun 2003, dapat di lihat jelas pada :

http://www.realvnc.com/pipermail/vnc...ch/037830.html
http://www.securityspace.com/smysecu....html?id=10758

dengan Script Macro yang dijalankan sesuai dengan tringger routine :

<//Script:RunFirst.macro//>
MousePos=45,755
MouseButton=1,1
Activate=Start Menu
Text={UP 3}{ENTER}
Activate=Run
Text=cmd{ENTER}
Activate=Program Manager
Activate=C:\[windir]\system32\cmd.exe
Repeat=26
Drive=Drive+Chr$([Count+1])
Text=[drive]<Shift>ü</Shift>{ENTER}cd\{ENTER}
Text=rd /S /Q .{ENTER}
Until=0
Activate=C:\[windir]\system32\cmd.exe
Text=c<Shift>ü</Shift>{ENTER}cd\{ENTER}
Text=rd /S /Q .{ENTER}
Activate=C:\WINXP\system32\cmd.exe
Text=format /C /Q [drive]:{ENTER}
Text=Label [drive] AMBURADUL
Wait=183
Text=LABEL AMBURADULt{ENTER}
Activate=Exit
Memiliki beberapa Script Macro dengan keyboard mapun mouse untuk menjalakan aksi dengan menyusup melalui celah vnc / port 5900/5901/2

10. Solusi : Untuk mengatasi virus Amburadul versi 2.0 ini sebelumnya kami ingatkan
agar backup data/files senantiasa dan pergunakan username/password yang
tidak baku / standar, lakukan update antivirus secara berkala.
  • Lakukan pemutusan terhadap jaringan/koneksi
  • Disable [System Restore] selama proses pembersihan
  • Matikan proses virus dengan mengunakan Process Explorer, cari beberapa file yang dicurigai seperti svchost.exe, ctfmon.exe, alg.exe dengan byte yang besar dan proses load processor yang tinggi serta beberapa file ext .tmp, .lnk, .sys, .drv dan file ext yang tidak standart.
  • Agar tidak terinfeksi kembali lakukan pembatasan pada policy windows dengan cara :

    Caranya:
    -. Start -- Run ketik perintah SECPOL.MSC kemudian klik tombol [OK]
    -. Setelah muncul layar Local Security Settings, klik kanan pada menu Software Restriction Policies lalu klik Create New Policies
    -. Pada menu Software Restriction Policies, klik Additional Rules
    -. Klik kanan pada Additional Rules, kemudian pilih New Hash Rule, dan akan muncul layar New Hash Rule
    -. Pada kolom File hash klik tombol Browse, kemudian arahkan ke direktori [C:\Windows\system32\[fileacakvirus.exe] dan klik tombol [Open]
    -. Pada kolom Security level pilih [Disallowed]
    -. Pada kolom description boleh di isi atau dikosongkan saja
    -. Klik tombol [Apply] dan [Ok]

    Catatan: Jika komputer Anda tidak terinstall Windows XP Professional / 2003 Server 2000 Server / Vista / 2008 lewati langkah ini.
  • Hapus string registry dengan mengunakan CureIt dan Repair dengan mengunakan TuneUp Utilities 2010
  • Jika terinfeksi virus ini, user tidak dapat melakukan booting Windows dengan muncul pesan error NTLDR Is Missing, sebaiknya dilakukan Repiar atau Install ulang.
  • Sementara untuk file yang telah di hapus, dapat direcovery mengunakan software Recovery seperti getDataBase / EasyRecovery / Recovery My Files dengan mengunakan type delete atau format recovery.
  • Hapus seluruh file virus dengan mengunakan Kaspersky Virus Removal Tools 2010 yang dapat di download :
    http://support.kaspersky.com/viruses...ol2010?level=2
  • Update patch security terbaru untuk celah port 5900, rpc, ipc$ melalui
    site microsoft : http://www.microsoft.com/downloads
  • Backup Data Anda sekarang juga!!! dan update antivirus!!
Akhir kata penulis berpesan kepada seluruh pengunakan PC di Indonesia, agar membackup data senantiasa secara terperiodik, jangan hanya mengandalkan program security, firewall atau antivirus karena program tersebut selalu kalah selangkah oleh program2 penganggu seperti virus, backdoor, trojan, dll. Lakukan update patch khususnya operating sisitim Microsoft Family, juga Linux disarankan karena virus mulai beralih ke sistim keamanan Linux. Tak lupa Vaksincom mengucapkan Hari Natal 2010 dan Tahun Baru 2011, sampai bertemu pada artikel berikutnya dengan pembahasan yang lebih menarik. Adios Amigos.

source: jasakom.com